My very first trip on 2013! Yay! Another CS trip and we're heading to Blitar.
Seperti biasa kalau jalan jauh sama anak CS, kita biasa berangkat malem dari Surabaya. Sampai di Blitar sudah lewat tengah malam dan kita ngungsi di rumah mas Firman, salah satu host lokal langganan anak CS. Beberapa jam tidur, giliran mandi, sempet ribet sendiri tentang sarapan yang berujung dibeliin ibunya mas Firman (makasih banyak, Bu.. plus teh anget pulak.. XDD), kami siap berangkat! Setelah ambil pesenan makan siang, kami menuju ke tujuan pertama.
Makam Bung Karno
 |
di depan museum Bung Karno |
Waktu masuk pusara Bung Karno, dt ngerasa pernah ke sana; saat ngelihat sekelilingnya: taman, kolam, perpustakaan, museum, bahkan jalanannya, dt ga inget sama sekali. Cuma begitu lihat pusaranya dt langsung berasa dapet deja vu. Well, bukan deja vu sih.. secara dt inget jelas kalau pernah ke sini bareng rombongan wisata kantor Mama.
Anyway, dt suka museum. Coba kalau lebih tertata lagi. Ditata sesuai lini masa Bung Karno, dilengkapi catatan-catatan kaki, dan pencahayaan yang lebih dramatis kalo perlu. Soalnya pas di sana suasananya berasa datar dan ga mengundang sama sekali. Entah dt pernah denger di mana, katanya kalau cahaya alami itu pencahayaan paling jelek buat museum, karena matahari cenderung merusak apapun yang dipajang.
Pantai Tambakrejo
 |
di depan gerbang Pusara Bung Karno |
Setelah dua jam naik mobil naik turun gunung sambil goyang-goyang gegara banyaknya jalan makadam, akhirnya sampai juga di pantai Tambakrejo. Pantainya lumayan rame, karena memang saat akhir pekan banyak yang datang ke pantai bareng keluarga n teman-teman buat main ombak atau cuma sekadar duduk-duduk di atas pasir menikmati angin semilir. And so we are. Dapet spot buat duduk di bawah pohon dan kami langsung buka bontotan rujak. Krupuk, salak, bengkoang, mangga, jambu, tahu, atau apapun yang pantes dicelupin ke bumbu rujak, dikeroyok rame-rame.
 |
World Peace Gong |
Salah satu bule yang ikut rombongan kali ini, Alex Roach, satu-satunya yang begitu liat pantai langsung buka kaos dan sandalnya, lari ke pantai, dan lompat ke arah ombak. Kek girang banget bisa ketemu pantai. Berenang naik turun beberapa kali, sebelum balik nongkrong n ikutan makan buah (tanpa bumbu rujak). Dia penasaran kenapa ga ada dari kami yang berenang. dt ngeles aja kalo ini pantai selatan yang ombaknya lumayan kuat jadi ga banyak orang yang berani berenang dan berujung cerita tentang legenda Nyi Roro Kidul.
Pantai Pasetran Gondomayit
 |
Gondomayit ayey! |
Untuk pantai yang satu ini sebenarnya sebelahan sama pantai Tambakrejo. Pemisahnya cuma bukit kecil. Dan kami harus daki bukit kalau mau sampai ke sana. Butuh waktu sekitar 15 menit untuk sampai ke puncak dan jaminan jatah nafas akan menipis karena kondisi bukit yang lumayan curam. Tapi dari puncak bukit ini kita bisa lihat pemandangan seluruh pantai Gondomayit dan bakal bilang kalo perjuangannya sepadan.
Comments
Post a Comment