Skip to main content

Restu Orang Tua

Beberapa hari lalu Lex bikin poll di akun facebook-nya yang berinti seberapa penting restu orang tua --dalam hal ini, restu orang tua dalam pernikahan?

Opsinya antara "HARUS, tak bisa ditawar!" dan "BONUS! kalau ada bagus!"

Secara reflek jelas pilih "HARUS, tak bisa ditawar!" karena dt memang tumbuh diajari bahwa ridho Allah itu ridho orang tua, jadi jelas restu orang tua dalam pernikahan itu penting banget posisinya. 

Then again, all my life, I always know that my parents will always bless me with every decision I made. Well, almost. Dan biasanya pun dt ga pernah pake minta restu kalo mau ini itu. Yang paling sering itu minta pendapat dan pandangan mereka saat dt ragu, atau abang-abang lambe minta doain saat dt sudah ambil keputusan. dt bilang abang-abang lambe karena sudah tahu jawaban orang tua sih. BTW, if you already know you will get approval, is it still necessary to ask for permission? 

Nah, gimana kalo waktu dt tetep melakukan sesuatu yang ga disukai orang tua? Atau ambil keputusan yang berlawanan dengan saran orang tua? Well, tetep didoakan yang terbaik dan diingatkan untuk siap dengan rencana cadangan untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Karena apapun keputusan yang dt ambil, kan tetep dt yang jalani hidup. Eh, tapi bahkan dengan restu penuh dari orang tua pun masih diingatkan untuk punya banyak rencana cadangan, sih..

Tetiba jadi inget masih jaman sekolah dulu. Tiap akhir pekan kalau diajak nongkrong sama temen sekolah pasti nolak dengan alasan "ga boleh sama mama" atau "sabtu minggu itu waktunya keluarga". Padahal sebenernya emang dt nya aja yang males nongkrong sama mereka dan lebih milih self-recharge di rumah atau keluar nge-mall sama mama. Karena pilihannya antara habisin uang jajan sendiri dengan simpen uang jajan atau dibelanjain mama. It's an obvious choice. 

Nah, balik ke restu orang tua dalam pernikahan. Selama dt proses koleksi-seleksi pasangan, dt sendiri punya guideline buat pilih-pilih. Karena buat dt, pernikahan bukan hanya kisah cinta dua orang, pernikahan itu merger dua keluarga. Makanya saat pilih pasangan, dt ga cuma masukin kriteria dt, tapi juga kriteria harapan orang tua. Untungnya guideline dt dan orang tua ga aneh-aneh. But then again, ga aneh-aneh pun masih ga gampang dapetnya. Hehe.. Tapi paling tidak, dengan guideline, dt ga perlu invest perasaan banyak-banyak kalo tahu si laki ga masuk kriteria yang ada di guideline. Dengan guideline juga, kemungkinan ga dapet restu dari orang tua jadi lebih kecil. I mean, ini kan orang tua kita, jadi kita sendiri pasti paham dong maunya orang tua kek gimana dan bakal sefleksibel apa dengan pilihan kita, berikut dengan kemungkinan masalah, berikut solusi, dan kompromi apa yang bakal muncul nantinya. 

Buat dt justru yang ga kalah penting justru approval mertua. Karena buat dt, dengan approval mertua, akan mengurangi masalah-masalah kecil ga penting tapi bisa bikin ribut gede juga saat sudah menikah nanti.

Comments

Popular posts from this blog

It's about lying

You Are a Great Liar You can pretty much pull anything over on anyone. You are an expert liar, even if you don't lie very often. Are You a Good Liar? No comment deh... --" You Can Definitely Spot a Liar Maybe you have good instincts. Or maybe you just have a lot of experience with liars. Either way, it's pretty hard for someone to pull a fast one on you. You're like a human lie detector. Can You Spot a Liar? Well, so am I a great liar because i know the techniques? Or is it just in my blood? And the most important question is, am I really a great liar?

Dark Side of Skripshit

Thanks to skripshit, pola hidup dt jadi berantakan. Entah sejak kapan dt jadi kalong-man kek gini. Biasanya jam 9-10 dt sudah merasa ngantuk dan beranjak tidur dan mampu bangun jam empat esok paginya. Nah sekarang, baru bisa memejamkan mata dengan tenang saat jarum jam menunjukkan pukul tiga lebih dan baru bisa membuka mata dengan berat sekitar jam tujuh pagi. Jujur ya, dt kangen dengan pola tidur dt yang lama. Tidur dengan nyaman, cukup, dan berasa segar saat pagi datang. Bukannya malah punya punggung remek, kemeng, dan sakit setiap kali bangun tidur. Ditambah lagi efek begadang itu jelek banget buat kesehatan dan kulit. *sigh* Kalo dt perhatiin, kulit dt jadi tambah pucat, kering, dan kusam sejak ngegarap skripshit secara intens. Secara selama ngegarap skripshit dt jadi jarang keluar dari kamar dan kurang bergerak karena menghabiskan banyak waktu hanya nangkring di depan Ichibun. Jadi deh dt kurang terpapar sinar matahari, kurang beraktifitas, plus kurang oksigen. Duduk sehar...