Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2011

Good but Not Great

Ini gara-gara  ffeebbyy  ngetwit kalo dia baru baca  entri blog terakhir RedZz . Yeah, dt menyalahkan febi karena mengingatkan seberapa plin-plan dt.. *ngakaksetan* Sila loncati entri Rz yang berbicara tentang liburan ke phuket karena dt ga ada rencana berdarmawisata ke luar negeri berhubung dt seorang pengangguran tanpa penghasilan. Lewati juga tentang penggemukan karena dt tidak sekurus Rz dan punya lekukan tubuh untuk dipamerkan (OMG! I love my curve! #plak). Berhentilah di mana saat Rz berkata tentang dia bisa melakukan hampir segalanya, tapi bukan pakar. I'm good on almost everything, but never great on something. That's what i feel. That's my life. Orang-orang dengan kondisi seperti dt biasanya lancar saat melewati masa-masa sekolah. Karena saat sekolah kita diminta untuk mampu mengusai  segala  macam pelajaran. Bukan hanya mata pelajaran yang kita sukai saja. Setiap nilai mata pelajaran sedikit di atas rata-rata itu saja sudah cukup. Sedang...

A Reallife Networld

i'm in the point where i want my reallife back which i have to leave mynet world that i already love so bad.. #lifeless Itu yang dt tweet tengah malam tadi yang sayangnya langsung dt hapus. dt menganggapnya sebagai racauan tengah malam. Tapi kalau dipikir lagi, mungkin tweet itu ada benernya. I do love my networld. Di dunia maya dt sudah membangun dunia dt sendiri, dt belajar banyak, dan dt juga nemu banyak manusia-manusia yang lebih teman daripada teman di dunia nyata. Aneh kah? Kalau mama dt pasti bilang "Aneh banget. Kok bisa berteman dengan manusia yang tahu bentuknya aja engga? Kok bisa percaya dengan orang yang pernah bertatap muka aja belum?" Kalo ditanya kok bisa, ya bisa aja. Buktinya bisa.. Tapi mungkin kalian yang sudah larut dan terbiasa dengan dunia maya pasti menganggap hal itu hal yang biasa. Sepertinya generasi sekarang memang lebih terbiasa berinteraksi dengan barang daripada manusia langsung. Ah, teknologi. Entah kenapa dt merasa sedikit...

Refusing Gift

Pernah menginginkan sesuatu tapi yang didapat ga bener-bener sesuai yang diinginkan? It's happening on me right now. Biasanya saat menghadapi yang kek gini dt bisa dengan legawa menerima dan bersyukur. Tapi ga tahu kenapa kali ini dt malah merasa sebal luar biasa. Jadi ceritanya semalam dt n adek ngomongin tentang mandphone yang lagi dipengenin. Adek pengen nokia X5 dan dt yang lagi naksir android pengen antara samsung 5333 atau LG GW620. Di sini mama ikutan lihat n denger pas dt browsing sambil ber-kya-kya lihat gambar-gambar henpon yang kita pengenin. Entah ada angin apa, barusan mama yang seharian emang keluar ke Surabaya, pulang-pulang dateng n nyodorin sebuah handphone LG layar touchscreen sambil bilang "ini buat kakak" Dan reaksi jujur pertama dt adalah "apaan nih maksudnya?" Sepertinya mama salah nangkep waktu denger n lihat dt semalem. Dikiranya dt pengen henpon touchscreen, mengingat most android emang touchscreen. Mungkin maksud mama mau...

When to Say Sorry

Entri kali ini muncul setelah dt chatting dengan seorang temen yang lagi ditodong untuk nulis artikel. (Aduh, jadi inget sama deadline artikel sendiri :3) Ceritanya, temen dt diminta untuk membuat artikel yang intinya adalah: "in a fight, cewek itu harus submissive. bukan berarti harus nurut kayak kerbau, tapi yg harus minta maaf, itu bagiannya cewek." Bibir dt langsung mengerucut saat itu juga. Masa siapapun yang salah, cewek yang kudu minta maaf? Ga bisa gitu lah. Harus lihat situasi dan kondisinya gimana. Makan ati aja terus, kalo cewek yang cuma kebagian minta maaf sambil menghela nafas panjang n ngelus dada mulu.. Jadi, setelah dt tanya lebih lanjut, kondisinya adalah kalau saat sepasang kekasih bertengkar, siapa yang harus minta maaf lebih dulu? Harusnya sih yang salah, kan? Logikanya sih gitu, ya.. Tapi dalam kenyataanya, kalo nunggu yang salah ngaku dan minta maaf dengan ksatria, bakal keburu putus itu sepasang kekasih. Menurut dt, saat bertengkar sudah ...

Tahun Berganti, Juga Kami

How d’you spend your new year’s eve? Beberapa ngumpul bareng keluarga. Beberapa menghabiskan waktu bareng temen. Sementara yang lain anteng di depan tivi. Atau mungkin juga ada yang terjebak macet di jalanan. dt sendiri awalnya asik nongkrong di depan tivi sebelum akhirnya mama-papa ngajak keluar buat menghabiskan waktu terakhir tahun 2010 di resto deket rumah. Katanya sih, di Taman Indie punya festival sate nusantara buat acara malam tahun baruan. Tapi tahun belum berganti dt sudah minta pulang. Kalo inget tahun-tahun sebelumnya, dt ngerasa kalo makna tahun baru lama-lama berubah buat dt. Dulu waktu masih jaman SD, tahun baru berarti terompet dan alasan untuk tidak tidur semalam suntuk. Maklumlah, waktu SD dulu dt harus sudah memejamkan mata sebelum jam sembilan. Lalu bergeser jadi menikmati segala macam acara yang tivi tawarkan dan berbuntut autis semalaman dan seharian, mulai dari malam tahun baru sampai malam pertama di tahun baru. Terus beberapa tahun terakhir, tahun baru...