Skip to main content

When to Say Sorry


Entri kali ini muncul setelah dt chatting dengan seorang temen yang lagi ditodong untuk nulis artikel. (Aduh, jadi inget sama deadline artikel sendiri :3) Ceritanya, temen dt diminta untuk membuat artikel yang intinya adalah:

"in a fight, cewek itu harus submissive. bukan berarti harus nurut kayak kerbau, tapi yg harus minta maaf, itu bagiannya cewek."

Bibir dt langsung mengerucut saat itu juga.

Masa siapapun yang salah, cewek yang kudu minta maaf? Ga bisa gitu lah. Harus lihat situasi dan kondisinya gimana. Makan ati aja terus, kalo cewek yang cuma kebagian minta maaf sambil menghela nafas panjang n ngelus dada mulu..

Jadi, setelah dt tanya lebih lanjut, kondisinya adalah kalau saat sepasang kekasih bertengkar, siapa yang harus minta maaf lebih dulu? Harusnya sih yang salah, kan? Logikanya sih gitu, ya.. Tapi dalam kenyataanya, kalo nunggu yang salah ngaku dan minta maaf dengan ksatria, bakal keburu putus itu sepasang kekasih.

Menurut dt, saat bertengkar sudah blur tuh yang namanya garis batas antara benar dan salah, karena saat bertengkar pasti sudah bawa-bawa emosi dan ego masing-masing. Nah, kalo sudah digandolin ego muncullah rumus "Saya benar. Kamu salah. Kalaupun kamu benar, pasti ada salahnya." Ini yang bakal ngerusak hubungan.

Satu-satunya cara untuk menyudahinya jelas salah satu dari dua pihak harus menurunkan emosi dan melepaskan atribut egonya. Berhubung konsentrasinya adalah penyelamatan hubungan, bukan penentuan salah-benar, terserah sih siapa yang mau minta maaf duluan. Ga bergantung jender. Tapi yang dt tahu, biasanya yang minta maaf duluan adalah yang lebih mampu mengontrol emosi, punya dada yang lebih lapang, dan tahu kalau prioritas hubungannya lebih penting daripada memenangkan pertengkaran.

Jadi, sekarang kalo lagi bertengkar, siapa yang mau minta maaf duluan?

Comments

Popular posts from this blog

It's about lying

You Are a Great Liar You can pretty much pull anything over on anyone. You are an expert liar, even if you don't lie very often. Are You a Good Liar? No comment deh... --" You Can Definitely Spot a Liar Maybe you have good instincts. Or maybe you just have a lot of experience with liars. Either way, it's pretty hard for someone to pull a fast one on you. You're like a human lie detector. Can You Spot a Liar? Well, so am I a great liar because i know the techniques? Or is it just in my blood? And the most important question is, am I really a great liar?

Dark Side of Skripshit

Thanks to skripshit, pola hidup dt jadi berantakan. Entah sejak kapan dt jadi kalong-man kek gini. Biasanya jam 9-10 dt sudah merasa ngantuk dan beranjak tidur dan mampu bangun jam empat esok paginya. Nah sekarang, baru bisa memejamkan mata dengan tenang saat jarum jam menunjukkan pukul tiga lebih dan baru bisa membuka mata dengan berat sekitar jam tujuh pagi. Jujur ya, dt kangen dengan pola tidur dt yang lama. Tidur dengan nyaman, cukup, dan berasa segar saat pagi datang. Bukannya malah punya punggung remek, kemeng, dan sakit setiap kali bangun tidur. Ditambah lagi efek begadang itu jelek banget buat kesehatan dan kulit. *sigh* Kalo dt perhatiin, kulit dt jadi tambah pucat, kering, dan kusam sejak ngegarap skripshit secara intens. Secara selama ngegarap skripshit dt jadi jarang keluar dari kamar dan kurang bergerak karena menghabiskan banyak waktu hanya nangkring di depan Ichibun. Jadi deh dt kurang terpapar sinar matahari, kurang beraktifitas, plus kurang oksigen. Duduk sehar...