Melanjutkan pembicaraan tentang neraka. dt sempat bilang gini sama Revo. ”tahu ga kalau dt ga takut sama neraka.” Nah lo. Kok bisa coba? Yang jelas kalimat itu bukan muncul karena bawaan period, lo ya. Kalimat itu murni dari akal sehat dt yang masih waras. Ini cuma tentang perbedaan pola pikir aja kok.
Menurut dt, neraka adalah bentuk konsekuensi dari setiap pelanggaran yang kita lakukan. Dan sebagian besar perbuatan pelanggaran itu kita lakukan dengan penuh kesadaran. Sadar bahwa kita melakukan hal yang salah. Berbohong. Mencuri. Menjelek-jelekkan orang. Berprasangka buruk. Sebutkan saja satu-satu. Dan berhubung kita melakukan pelanggaran itu secara sadar, itu artinya kita juga harus siap dengan konsekuensi yang sudah ada. Neraka.
Dan itu yang dt rasakan. Melakukan tiap perbuatan yang dt ketahui dengan sadar bahwa itu dosa dan mau tak mau harus siap dengan pembalasannya. Itu sudah jadi tanggung jawab dt, kan? Kalau memang sudah jadi tanggung jawab, apa yang harus ditakutkan. Terima saja. Gitu aja kok repot.
Yang dt takutkan justru kalau ada orang yang merasa sedih saat mereka ga bisa ketemu dt di surga.
Kadang dt sendiri heran kenapa pola pikir dt bisa membuat berbagai hal bisa jadi sesimpel ini...
You Are a Great Liar You can pretty much pull anything over on anyone. You are an expert liar, even if you don't lie very often. Are You a Good Liar? No comment deh... --" You Can Definitely Spot a Liar Maybe you have good instincts. Or maybe you just have a lot of experience with liars. Either way, it's pretty hard for someone to pull a fast one on you. You're like a human lie detector. Can You Spot a Liar? Well, so am I a great liar because i know the techniques? Or is it just in my blood? And the most important question is, am I really a great liar?
Comments
Post a Comment