Skip to main content

[30HM] H12 - Candu Media Sosial

Jaman sekarang siapa sih yang ga pernah bersentuhan dengan media sosial. Mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, Path, atau yang sudah diblokir menkominfo macam Tumblr dan Tiktok. Permasalahannya, seberapa sering sih kamu pakai media sosial ini? Kamu kecanduan media sosial, ga?

Eh? Media sosial bisa bikin kecaduan?

Ya bisa lah. Pernah lihat kan orang yang ga pernah lepas dari ponselnya, yang semua kegiatannya terpampang jelas secara digital. Yang kalau galau lalu update status. Yang kalau lagi makan lebih lama acara foto makanan demi Instagram daripada acara makannya. Yang kalau lagi bepergian ga pernah absen untuk check in Path. Atau kalau yang lagi bermasalah, komplennya via akun Twitter.

Menurut Mark Griffiths dan Daria Kuss, psikolog dari Nottingham Trent University, cukup jawab enam pertanyaan di bawah ini untuk melihat indikasi apakah kamu kecanduan media sosial:

  • Saat sedang tidak online, apakah kamu menghabiskan banyak waktu untuk berpikir atau berencana untuk menggunakan media sosial?
  • Apakah keinginan untuk menggunakan media sosial semakin sering setiap harinya?
  • Apakah kamu menggunakan media sosial untuk melupakan sejenak masalah pribadimu?
  • Apakah kamu sering berusaha untuk membatasi penggunaan media sosial tapi gagal?
  • Apakah kamu merasa ada yang mengganjal saat tidak bisa menggunakan media sosial?
  • Apakah ada efek negatif terhadap pekerjaan, pendidikan, atau hubungan pribadi yang disebabkan oleh penggunaan media sosial? 

Kalau jawaban "ya" kurang dari empat pernyataan, berarti kamu masih pengguna media sosial yang normal walau bisa dibilang sering. Mungkin kalian perlu coba detoks digital untuk mengurangi penggunaan media sosial yang tidak perlu. Caranya bisa dengan matikan notifikasi aplikasi media sosial kamu. Atau disiplinkan diri hanya untuk melihat ponsel beberapa kali dalam sehari. Atau yang paling mudah, mendedikasikan sekian jam bebas dari layar, baik itu layar ponsel, laptop, atau televisi. 

Buat kamu yang jawaban "ya" ada empat atau lebih, bisa jadi kamu sudah mulai kecanduan (atau mungkin memang sudah kecanduan) media sosial. Atau memang pekerjaanmu tidak jauh-jauh dari media sosial. Kalau merasa khawatir dan untuk tahu lebih pastinya sih lebih baik pergi ke psikolog atau psikiater untuk penegakan diagnosis yang sebenarnya. Jangan melulu hanya dari enam pernyataan di atas ya..

---

Jumlah kata: 338 kata

Comments

Popular posts from this blog

It's about lying

You Are a Great Liar You can pretty much pull anything over on anyone. You are an expert liar, even if you don't lie very often. Are You a Good Liar? No comment deh... --" You Can Definitely Spot a Liar Maybe you have good instincts. Or maybe you just have a lot of experience with liars. Either way, it's pretty hard for someone to pull a fast one on you. You're like a human lie detector. Can You Spot a Liar? Well, so am I a great liar because i know the techniques? Or is it just in my blood? And the most important question is, am I really a great liar?

Dark Side of Skripshit

Thanks to skripshit, pola hidup dt jadi berantakan. Entah sejak kapan dt jadi kalong-man kek gini. Biasanya jam 9-10 dt sudah merasa ngantuk dan beranjak tidur dan mampu bangun jam empat esok paginya. Nah sekarang, baru bisa memejamkan mata dengan tenang saat jarum jam menunjukkan pukul tiga lebih dan baru bisa membuka mata dengan berat sekitar jam tujuh pagi. Jujur ya, dt kangen dengan pola tidur dt yang lama. Tidur dengan nyaman, cukup, dan berasa segar saat pagi datang. Bukannya malah punya punggung remek, kemeng, dan sakit setiap kali bangun tidur. Ditambah lagi efek begadang itu jelek banget buat kesehatan dan kulit. *sigh* Kalo dt perhatiin, kulit dt jadi tambah pucat, kering, dan kusam sejak ngegarap skripshit secara intens. Secara selama ngegarap skripshit dt jadi jarang keluar dari kamar dan kurang bergerak karena menghabiskan banyak waktu hanya nangkring di depan Ichibun. Jadi deh dt kurang terpapar sinar matahari, kurang beraktifitas, plus kurang oksigen. Duduk sehar...